Langsung ke konten utama

Laporan Praktikum Analisis Vegetasi

Laporan Praktikum Analisis Vegetasi

I.PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
a. Mahasiswa dapat melaksanakan analisis vegetasi.
b. Mengetahui populasi gulma dalam satuan luas secara kuantitatif.
c. Mengetahui populasi gulama secara kuantitatif yang mendominasi tanaman tertentu.
1.2 Latar Belakang
Kerusakan tanaman atau penurunan produksi pertanian akibat gulma padaumumnya memiliki korelasi yang searah dengan populasi gulma itu sendiri. dalam hal ini faktor yang paling nampak adalah perebutan penguasaan saranatumbuh, ruang gerak dan nutrisi antara tanaman dan gulma. untuk itu pengendalian gulma penting dilakukan dalam penyelamatan produksi tanaman. sebab, sebagian besar gulma mampu berkembang dengan cepat danmendominasi lahan. apabila penguasaan sarana tumbuh dimenangkan olehgulma, maka pada umumnya tanaman akan mengalami gangguan fisiologis yang berakibat pada penurunan produksi atau bahkan kematian tanaman itu sendiri.
Persaingan terjadi apabila sejumlah organisme (baik dari jenis yang sama maupun berbeda) membutuhkan/menggunakan faktor-faktor kehidupan yang sama dan faktor-faktor kehidupan tersebut tidak cukup tersedia di dalam lingkungan. Dalam interaksi antara tumbuh-tumbuhan, pengobahan faktor-faktor lingkungan oleh suatu tumbuhan mengakibatkan berkurangnya aktivitas pertumbuhan dari tumbuhan lainnya. Karena interaksi antara tumbuh-tumbuhan terjadi melalui faktor-faktor lingkungan, maka bentuk dan tingkatan interaksi antara dua jenis tumbuhan bergantung pada keadaan lingkungan yang ada.



II. TINJAUAN PUSTAKA
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh si penanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut. Pengertian gulma yang lain adalah tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya secara pasti sehingga kebanyakan orang menganggap bahwa gulma mempunyai nilai negatif yang lebih besar daripada nilai ekonomisnya.
Kerusakan tanaman atau penurunan produksi pertanian akibat gulma padaumumnya memiliki korelasi yang searah dengan populasi gulma itu sendiri.Dalam hal ini faktor yang paling nampak adalah perebutan penguasaan saranatumbuh, ruang gerak dan nutrisi antara tanaman dan gulma. Untuk itu pengendalian gulma penting dilakukan dalam penyelamatan produksi tanaman.Sebab, sebagian besar gulma mampu berkembang dengan cepat danmendominasi lahan. Apabila penguasaan sarana tumbuh dimenangkan olehgulma, maka pada umumnya tanaman akan mengalami gangguan fisiologis yang berakibat pada penurunan produksi atau bahkan kematian tanaman itu sendiri.Kematian tersebuat selain karena kesulitan mendapatkan nutrisi, ada jenis gulmatertentu yang mampu mengeluarkan enzim akar yang mampu merusak ataumeracuni tanaman. Kerusakan yang ditimbulkan gulma akan menentukan apakahgulma tersebut merupakan gulma penting atau bukan. Kerusakan tersebutumumnya memiliki hubungan dengan ambang ekonomi pertanian yang dapat berbeda pada setiap tanaman berdasarkan nilai ekonominya.


III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan bahan
1. Raffia.
2. Patok bambu.
3. Alat hitung.
3.2 Prosedur kerja
1. Prosedur kerja dengan mengunakan metode estimasi visual :
a. Para meter gulma yang akan diamati berdasarkan pengamatan visual.
b. Dikelompokan peubah tersebut dalam dominasi dan frekuensi.
c. Diduga secara bersama dua atau tiga orang pada komunitas gulma tertentu.
d. Dirata-ratakan hasil pengamatan.
2. Prosedur kerja dengan metode kuadrat :
a. Digunakan kuadran berukuran 0,5m x0,5m.
b. Diletakan kuadran pada tempat yang berbeda.
c. Dilakukan pengamatan visual untuk menduga masing-masing penutupan spesies gulama.
d. Dipotong gulma pada masing-masing kuadran tepat diatas permukaan tanah.
e. Ditimbang bobot basah dan kering.
f. Dihitung masing-masing populalsi gulma tersebut.
g. Dilakukan perhitungan berdasarkan tiga data ulangan tersebut.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil praktikum
No

Gulama

B. Basah

KM

KN

BKM

BKN

FM

FN

NP

NJD
1

A

597,7

288,0

22,17

84

28,28

27

16,3

66,81

22,27
2

B

16,5

6,0

0,46

1

0,33

3

1,81

2,6

0,86
3

C

997,8

428

32,95

130

43,77

5,7

34,5

111,26

37,08
4

D

12,5

3

0,23

2,3

0,77

3

1,81

2,81

0,93
5

E

6

3

0,23

0,35

0,11

3

1,81

2,15

0,71
6

F

234,4

176

13,55

22,5

7,57

21

2,15

33,84

11,28
7

G

367,5

178

13,70

53

17,48

21

33,8

44,26

14,75
8

H

185,5

171

13,16

3,3

1,111

21

44,2

26,991

8,997
9

I

6,3

6

0,46

0,26

0,087

3

26,9

2,357

0,78
10

J

20,1

20

1,54

0,080

0,026

3

2,35

3,376

1,12
11

K

20,4

20

1,54

0,16

0,053

3

3,37

3,403

1,13
Jumlah

2,466,50

1,299,0



296,9

99,96

167

300,2

300,207

99,91

4.2 Pembahasan





V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gulma adalah segala tanaman yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan. kebanyakan gulma adalah tanaman yang cepat tumbuh dan dapat menghasilkan sejumlah besar biji dalam waktu singkat.

5.2 Saran
Pengidentifikasian tanaman gulma harus dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan nilai SDR yang tepat



DAFTAR PUSTAKA
Kusmana, C. 2008. Metode Survey Vegetasi. Institut PertanianBogor. Bogor.
Moenandir, J.2009. Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Nata wigena, H. 2011. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Bandung: Trigenda
Sukman, 2012. Petunjuk Praktikum Ilmu Gulma. Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Samarinda.
Rukmana, Rahmat, Suganda Saputra. 2008. Gulma dan Tehnik Pengendalian. Kanisius : Yogyakarta.

 Laporan Praktikum Analisis Vegetasi

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Klimatologi Radiasi Surya

Laporan Praktikum Klimatologi Radiasi Surya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebenarnya radiasi matahari merupakan unsur yang sangat penting dalam bidang pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi tanaman hijau yang memalui proses fotosintesa diubah menjadi tenaga kimia. Kedua, radiasi memegang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi yang menentukan kebutuhan air tanaman. Intensitas radiasi matahari akan berkurang oleh penyerapan dan pemantulan oleh atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfer menyerap radiasi dengan panjang gelombang pendek (ultraviolet) sedangkan karbondioksida dan uap air menyerap sebagian radiasi dengan panjang gelombang yang lebih panjang (infra merah). Selain pengurangan radiasi bumi langsung (sorotan) oleh penyerapan tersebut, masih ada radiasi yang dipancarkan oleh molekul-molekul gas, debu, dan uap air dalam atmosfer. Energi surya adalah energi yang dapat dengan mengubah energi panas surya ...

Laporan praktikum Klimatologi Suhu Udara dan Suhu Tanah

Laporan praktikum Klimatologi Suhu Udara dan Suhu Tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu menyatakan tingkat energi ratar-rata suatu benda. Suhu dinyatakan dalam satuan derajat Celsius,Fahrenheit,Reaumur dan Kelvin. Namun yang paling popular adalah yang disebut dua terakhir. Dalam biosfer suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energy radiasi surya dan hasil pengaruh energy ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempay ia di tentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia di tentukan oleh sudut inklinasi surya. Suhu merupakan ukuran derajat panas suatu benda atau tempat, suhu dibagi dua, yaitu minimum dan suhu maksimum. Alat untuk mengukur suhu dinamakan Termometer. Termometer yang biasa digunakan adalah thermometer air raksa dan alcohol. Termometer air raksa pengukuran dapat dilakukan dari suhu 35 ˚C – 35 ˚C. Termometer alcohol biasanya digunakan untuk daerah – d...

Makalah Boiler

Makalah Boiler BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan bakar padat ( padat cair dan gas ) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang leb...