Makalah Boiler
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan bakar padat ( padat cair dan gas ) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan industri.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian boiler !
2. Bagaimana proses kerja dari boiler ?
3. Komponen - komponen boiler !
4. Klasifikasi boiler !
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian boiler
2. Mengetahui proses kerja dari boiler
3. Mengetahui komponen – komponen boiler
4. Mengetahui klasifikasi dari boiler
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PENGERTIAN
Boiler atauketeluapmerupakangabungan yang kompleks dari pipa-pipa penguapan (evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (ekonomiser) dan pemanas udara (air heater). Pipa-pipa penguapan (evapurator) dan pemanas lanjut (superheater) mendapat kalor langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air (economiser) dan pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi pemanasan.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
a. Mesinpembakaranluarseperti: mesinuapdanturbin
b. Suplaitekananrendahbagikerja proses di industrysepertiindustry pemintalan, pabrikguladansebagainya
c. Menghasilkan air panas, dimanabisadigunakanuntukinstalasipemanas bertekananrendah.
2.2 PROSES KERJA
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan ditampung didalamsteam drum.
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipadown comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
a. Waktu start (pemanasan) lebihcepat
b. Mempunyairespon yang lebihbaikdalammempertahankanaliran air kepipa-pipapemanaspadasaat start maupunbebanpenuh.
c. Mencegahkemungkinanterjadinyastagnasipadasisipenguapan
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
2.3 KOMPONEN – KOMPONEN BOILER
Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen bantu yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap.
Keterangan:
1. Dearator
2. Bagasse distribution conveyor
3. Dapur (furnace)
4. Superheated steam valve
5. Air heather
6. Induced Draft Fan (I.D.F)
7. Cerobong asap (chimney)
8. Secondary fan
a. RuangPembakaran (Furnace)
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran, yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan konveksi.
b. Drum Air dan Drum Uap
Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat yang dipanaskan dalam daerator, disamping itu berfungsi sebagai tempat pengendapan kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan melalui proses blowdown. Drum uap terletak pada bagian atas yang berisi uap yang kemudian disalurkan ke steam header.
c. PemanasLanjut (Super Heater)
Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap, dari saturated steam (±250°C) menjadi super heated steam (±360°C).
d. Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
e. Dust Collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
f. Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang menempel pada pipa-pipa.
Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:
a. Air pengisi ketel (boiler feed water)
Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator, juice heaterdan vacuum pan. Air condensateini ditampung dan kemudian dialirkan ke station boiler sebagai air umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron (ppm) : 0,002, Oxygen (ppm) : 0,02
b. Dearator
Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagai air pengisian. Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C, sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C. Fungsi utamanya adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat pada dinding ketel.
c. High pressure feed water pump
Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan aman. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali, tekanan pompa juga harus lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensupply air kedalam ketel.
d. Secondary Fan
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus pembakaran bahan bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk mendapatkan pembakaran yang lebih sempurna lagi.
e. Induced Draft Fan (I.D.F)
Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran bahan bakar, yang keluar dari ketel.
f. Force Draft Fan (F.D.F)
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus bahan bakar.
g. Cerobongasap(Chimney)
Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter cerobong berkisar berukuran 3 m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbeda setiap industri.
h. Ash Conveyor
Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul abu (dust collector), untuk dibuang dan diteruskan ke kolam penampungan dan ini biasanya digunakan sebagai kompos diperkebunan tebu.
2.4 KLASIFIKASI BOILER
Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel uap harus mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam pemilihan ketel uap akan menyababkan penggunaan tidak akan maksimal dan dapat menyebabkan masalah dikemudian harinya.
Klasifikasi ketel uap :
•Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
•Berdasarkan pemakaiannya
•Berdasarkan letak dapur (furnace posisition )
•Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube )
•Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)
•Berdasarkan bentuk dan letak pipa
•Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )
•Berdasarkan tekanan kerjanya
•Berdasarkan kapasitasnya
•Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source )
a. Berdasarkanfluida yang mengalirdalampipa
1) Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )
Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Ketel pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bkar padat dalam operasinya.
2) Ketel pipa air ( water tube boiler )
Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah uapdalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus ketel untuk pembangkit tenaga. Untuk ketel pipa air yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik ketel pipa air sebagai berikut:
· Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
· Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
· Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
GambarKetelPipa Air
GambarKetelPipaApi
b. Berdasarkan pemakaiannya
1) Ketel stasioner ( stasionary boiler ) atau ketel tetap
Ketel uap stasioner adalah ketel-ketel yang didudukan pada suatu pondasi yang tetap, seperti ketel untuk pembangkitan tenaga, untuk industri dll
2) Ketelmobil ( mobile boiler ), ketelpndah / portable boiler
Ketel mobil adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah (mobil ), seperti boiler lokomotif, loko mobile dan ketel panjang serta lain yan sepertinya termasuk ketel kapal ( marine boiler )
GambarKetel Stationer
GambarKetel Mobil
c. Berdasarkanletakdapur (furnace posisition )
1) Keteldenganpembakaran di dalam (internally fired steam boiler )
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi )di bagian dalam ketel . kebanyakan ketel pipa api memakai system ini.
2) Keteldenganpembakaran di luar ( outernally fired steam boiler )
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi )di bagian dalam ketel . kebanyakan ketel pipa air memakai system ini
Gambarketeldenganpembakaran di dalam
Gambarketeldenganpembakaran di luar
d. Berdasarkanjumlah lorong (boiler tube)
1) Keteldenganlorongtunggal (single tube steam boiler )
Pada single tube steam boiler, hanya terdapat 1 lorong saja, lorong api maupun lorong air. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertikal boiler adalah single water tube boiler.
2) Multi fire tube boiler
Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube boiler misalnya ketel B dan W dll
Gambarketeldenganlorongtunggal
Gambar multi fire tube boiler
e. Berdasarkanpada porosnya tutup drum (shell)
1) Ketel tegak ( vertikal steam boiler )
seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll
2) Ketelmendatar ( horizontal steam boiler )
seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll
Gambarketeltegak
Gambarketelmendatar
f. Berdasarkan bentuk dan letak pipa
1) Keteldenganpipalurus, bengokdanberllekak-lekuk ( stright, bent and sinoustubeler heating surface )
2) Keteldenganpipa miring datardan miring tegak ( horizontal, inclined or vertical tubeler heating surface )
g. Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )
1) Ketel dengan peredaran alam ( natural circulation steam boiler )
Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami yaitu air yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran conveksi alami. Umumnya ketel beroperasi secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock & wilcox
2) Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler)
Pada ketel dengan aliran paksa, aliran peksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal yang digerakkan dengan elektric motor misalnya la-mont boiler, benson boiler, loeffer boiler dan velcan boiler.
h. Bedasarkantekanan kerjanya
1) tekanan kerja rendah : ≤5 atm
2) tekanan kerja sedang : 5-40 atm
3) tekanan kerja tinggi : 40-80 atm
4) tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm
i. BerdasarkanKapasitasnya
1) kapasitas rendah : ≤2500 kg/jam
2) kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
3) kapasitas tinggi : >50000 kg/jam
j. Berdasarkanpada sumber panasnya (heat source )
1) ketel uap dengan bahan bakar alami
2) ketel uap dengan bahan bakar buatan
3) ketel uap dengan dapur listrik
4) ketel uap dengan energi nuklir
v Keuntungandankerugianketelpipaapi:
Keuntungan :
1. Menghasilkanuapdengantekananlebihtinggidaripadaketelpipaapi
2. Untukdaya yang samamenempatiruang yang lebihkecildaripadaketelpipaapi
3. Lajualiranuaplebihrendah
4. Komponen – komponen yang berbedabisadiuraisehinggamudahuntukdipindahkan
5. Permukaanpemanasanlebihefektifkarena gas panasmengalirkeataspadaarahtegaklurus
6. Pecahpadapipatidakmeniimbulkankerusakankeseluruhketel
Kerugian :
1. Air umpanmensyaratkanmempunyaikemurniantinggiuntukmencegahendapankerak di dalampipa. Jikaterbentukkerak di dalampipabisamenimbulkanpanas yang berlebihandanpecah
2. Membutuhkanperhatian yang lebihhati – hatibagipenguapannya. Karenaituakanmenimbulkanbiayaoperasi yang lebihtinggi
3. Pembersihanpipa air tidakmudahdilakukan
v Keuntungandankerugianketelpipa air.
Keuntungan :
1. Konstruksiketelsederhana
2. Biayaawalmurah
3. Baikuntukkapasitasuap yang besar
4. Tidakbermasalahterhadapfluktuasibebankarenakapasitasuapcukupbesardanjumlah air di dalamtangkibanyak
5. Tidakmemerlukan air pengisi yang begitubersih
Kerugian :
1. Membutuhkanwaktu start yang cukup lama untukmendapatkualitasuap yang diinginkan
2. Hanyadapatdipakaiefisienuntukkeperluandengankapasitasdantekananuap yang rendah
v PanasLaten
Panaslatenadalahpanas yang diperlukanuntukmerubahphasa(wujud ) benda, tetapitemperaturnyatetap. Panaslatenpenguapan( latent heat of vaporization ) adalahjumlahpanas yang harusditambahkankepadazat ( cair ) padatitikdidihnyasampaiwujudnyaberubahmenjadiuapseluruhnyapadasuhu yang sama.Panaslatenpengembunan ( latent heat of condensation ) adalahjumlahpanas yang harusdibuang/dikeluarkanolehzat ( gas / uap ) padatitikembunnya, untukmengubahwujudzatdari gas menjadicairpadasuhu yang sama. Panaslatenpencairan / peleburan ( latent heat of fusion ) adalahjumlahpanas yang harusditambahkankepadazat ( padat ) padatitikleburnyasampaiwujudnyaberubahmenjadicairsemuanyapadasuhu yang sama.Panaslatenpembekuan ( latent heat of solidification ) adalahjumlahpanas yang harusdibuang / dikeluarkanolehzat (cair ) padatitikbekunyauntukmengubahwujudnyadaricairmenjadipadatpadasuhu yang sama.
. Panas laten ( panas perubahan fase dengan suhu tetap) di bagi 4 :
a. Panas peleburan ( dari fase padat menjadi cair).
b. Panas sublimasi ( dari fase padat menjadi gas ).
c. Panas kondensasi ( dari fase gas menjadi cair ).
d. Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas).
v Efisiensi
Efisiensi boiler didefinisikan sebagai persen energi panas masuk yang digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan. Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler:
a. Metodelangsung: energi yang didapatdarifluidakerja (airdan steam) dibandingkandenganenergi yang terkandungdalambahanbakar boiler
b. Metodetidaklangsung: efisiensimerupakanperbedaanantarakehilangandanenergi yang masuk
Secara matematik efisiensi ketel dirumuskan sebagai berikut:
=
=
Dimana: We = berat air yang sebenarnya menguap/ penguapan sebenarnya
C = nilai kalor bahan bakar dalam kcal/ kg bahan bakar
h1 = kalor sensibel/ nyata air umpan dalam kcal/ kg uap bersesuain
H = kalor total uap dalam kcal/ kg uap pada tekanan kerjanya
v Jenisuap
Berdasarkan proses pembentukan uap :
1. Uap air
Uap yang terbentukdiataspermukaan air sebagaiakibatdaripenurunantekanan di ataspermukaan air sampaitekananpenguapan yang sesuaidengantemperaturepermukaan air tersebutpadatitikdidihdanpadatekanan di bawahtekananatmosferbumi.Penurunantekanandisebabkankarenaadanyatekananuapjenuh yang sesuaidengantemperaturepermukaan air makaakanterjadipenguapan.
2. Uappanas
Uap yang terbentukakibatmendidihnya air, aliran air mendidihbilatekanandantemperatureudarapadakondisididih.
Berdasarkan keadaannya :
1. Uapjenuh.
Uap yang tidakmengandungbagian – bagian air yang lepas di manapadatekanantertentubelakusuhutertentu.
2. Uapkering
Uap yang di dapatdenganpemanasanlanjutdariuapjenuh, dimanapadatekananterbentukdandapatdiperolehbeberapajenisuapkeringdengansuhuberlainan.
3. Uapbasah.
Uapjenuhyangbercampurdenganbagian – bagian air yang halus yang temperaturnyasama
v Usaha
Besaran skalar yang didefinisikan sebagai perkalian antara besarnya perpindahan benda dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan tersebut. Dirumuskan sebagai berikut :
W = F.s
Dimana W = besarnyausaha yang dilakukan
F = force atau yang bekerja
S = perpindahan
v EntalpiUap
EntalpiUapYaitujumlahenergiyangdigunakanuntukmenguapkan 1molzatcairmenjadi gas padatitikuapnya,danpadakeadaanstandar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Dimana satuannya = kJ / mol. Contoh : H2O(l)→H2O(g) ΔH°=+44,05kJ.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah,R.2014.https://www.academia.edu/8596574/Makalah_Ketel_Uap
Via,A.2014.http://ptkmesin.blogspot.com/2014/04/makalah-pengenalan-boiler.html
Makalah Boiler
visit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan bakar padat ( padat cair dan gas ) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan industri.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian boiler !
2. Bagaimana proses kerja dari boiler ?
3. Komponen - komponen boiler !
4. Klasifikasi boiler !
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian boiler
2. Mengetahui proses kerja dari boiler
3. Mengetahui komponen – komponen boiler
4. Mengetahui klasifikasi dari boiler
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PENGERTIAN
Boiler atauketeluapmerupakangabungan yang kompleks dari pipa-pipa penguapan (evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (ekonomiser) dan pemanas udara (air heater). Pipa-pipa penguapan (evapurator) dan pemanas lanjut (superheater) mendapat kalor langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air (economiser) dan pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi pemanasan.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
a. Mesinpembakaranluarseperti: mesinuapdanturbin
b. Suplaitekananrendahbagikerja proses di industrysepertiindustry pemintalan, pabrikguladansebagainya
c. Menghasilkan air panas, dimanabisadigunakanuntukinstalasipemanas bertekananrendah.
2.2 PROSES KERJA
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan ditampung didalamsteam drum.
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipadown comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
a. Waktu start (pemanasan) lebihcepat
b. Mempunyairespon yang lebihbaikdalammempertahankanaliran air kepipa-pipapemanaspadasaat start maupunbebanpenuh.
c. Mencegahkemungkinanterjadinyastagnasipadasisipenguapan
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
2.3 KOMPONEN – KOMPONEN BOILER
Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen bantu yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap.
Keterangan:
1. Dearator
2. Bagasse distribution conveyor
3. Dapur (furnace)
4. Superheated steam valve
5. Air heather
6. Induced Draft Fan (I.D.F)
7. Cerobong asap (chimney)
8. Secondary fan
a. RuangPembakaran (Furnace)
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran, yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan konveksi.
b. Drum Air dan Drum Uap
Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat yang dipanaskan dalam daerator, disamping itu berfungsi sebagai tempat pengendapan kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan melalui proses blowdown. Drum uap terletak pada bagian atas yang berisi uap yang kemudian disalurkan ke steam header.
c. PemanasLanjut (Super Heater)
Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap, dari saturated steam (±250°C) menjadi super heated steam (±360°C).
d. Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
e. Dust Collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
f. Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang menempel pada pipa-pipa.
Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:
a. Air pengisi ketel (boiler feed water)
Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator, juice heaterdan vacuum pan. Air condensateini ditampung dan kemudian dialirkan ke station boiler sebagai air umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron (ppm) : 0,002, Oxygen (ppm) : 0,02
b. Dearator
Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagai air pengisian. Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C, sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C. Fungsi utamanya adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat pada dinding ketel.
c. High pressure feed water pump
Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan aman. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali, tekanan pompa juga harus lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensupply air kedalam ketel.
d. Secondary Fan
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus pembakaran bahan bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk mendapatkan pembakaran yang lebih sempurna lagi.
e. Induced Draft Fan (I.D.F)
Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran bahan bakar, yang keluar dari ketel.
f. Force Draft Fan (F.D.F)
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus bahan bakar.
g. Cerobongasap(Chimney)
Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter cerobong berkisar berukuran 3 m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbeda setiap industri.
h. Ash Conveyor
Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul abu (dust collector), untuk dibuang dan diteruskan ke kolam penampungan dan ini biasanya digunakan sebagai kompos diperkebunan tebu.
2.4 KLASIFIKASI BOILER
Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel uap harus mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam pemilihan ketel uap akan menyababkan penggunaan tidak akan maksimal dan dapat menyebabkan masalah dikemudian harinya.
Klasifikasi ketel uap :
•Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
•Berdasarkan pemakaiannya
•Berdasarkan letak dapur (furnace posisition )
•Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube )
•Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)
•Berdasarkan bentuk dan letak pipa
•Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )
•Berdasarkan tekanan kerjanya
•Berdasarkan kapasitasnya
•Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source )
a. Berdasarkanfluida yang mengalirdalampipa
1) Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )
Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Ketel pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bkar padat dalam operasinya.
2) Ketel pipa air ( water tube boiler )
Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah uapdalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus ketel untuk pembangkit tenaga. Untuk ketel pipa air yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik ketel pipa air sebagai berikut:
· Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
· Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
· Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
GambarKetelPipa Air
GambarKetelPipaApi
b. Berdasarkan pemakaiannya
1) Ketel stasioner ( stasionary boiler ) atau ketel tetap
Ketel uap stasioner adalah ketel-ketel yang didudukan pada suatu pondasi yang tetap, seperti ketel untuk pembangkitan tenaga, untuk industri dll
2) Ketelmobil ( mobile boiler ), ketelpndah / portable boiler
Ketel mobil adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah (mobil ), seperti boiler lokomotif, loko mobile dan ketel panjang serta lain yan sepertinya termasuk ketel kapal ( marine boiler )
GambarKetel Stationer
GambarKetel Mobil
c. Berdasarkanletakdapur (furnace posisition )
1) Keteldenganpembakaran di dalam (internally fired steam boiler )
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi )di bagian dalam ketel . kebanyakan ketel pipa api memakai system ini.
2) Keteldenganpembakaran di luar ( outernally fired steam boiler )
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi )di bagian dalam ketel . kebanyakan ketel pipa air memakai system ini
Gambarketeldenganpembakaran di dalam
Gambarketeldenganpembakaran di luar
d. Berdasarkanjumlah lorong (boiler tube)
1) Keteldenganlorongtunggal (single tube steam boiler )
Pada single tube steam boiler, hanya terdapat 1 lorong saja, lorong api maupun lorong air. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertikal boiler adalah single water tube boiler.
2) Multi fire tube boiler
Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube boiler misalnya ketel B dan W dll
Gambarketeldenganlorongtunggal
Gambar multi fire tube boiler
e. Berdasarkanpada porosnya tutup drum (shell)
1) Ketel tegak ( vertikal steam boiler )
seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll
2) Ketelmendatar ( horizontal steam boiler )
seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll
Gambarketeltegak
Gambarketelmendatar
f. Berdasarkan bentuk dan letak pipa
1) Keteldenganpipalurus, bengokdanberllekak-lekuk ( stright, bent and sinoustubeler heating surface )
2) Keteldenganpipa miring datardan miring tegak ( horizontal, inclined or vertical tubeler heating surface )
g. Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )
1) Ketel dengan peredaran alam ( natural circulation steam boiler )
Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami yaitu air yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran conveksi alami. Umumnya ketel beroperasi secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock & wilcox
2) Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler)
Pada ketel dengan aliran paksa, aliran peksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal yang digerakkan dengan elektric motor misalnya la-mont boiler, benson boiler, loeffer boiler dan velcan boiler.
h. Bedasarkantekanan kerjanya
1) tekanan kerja rendah : ≤5 atm
2) tekanan kerja sedang : 5-40 atm
3) tekanan kerja tinggi : 40-80 atm
4) tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm
i. BerdasarkanKapasitasnya
1) kapasitas rendah : ≤2500 kg/jam
2) kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
3) kapasitas tinggi : >50000 kg/jam
j. Berdasarkanpada sumber panasnya (heat source )
1) ketel uap dengan bahan bakar alami
2) ketel uap dengan bahan bakar buatan
3) ketel uap dengan dapur listrik
4) ketel uap dengan energi nuklir
v Keuntungandankerugianketelpipaapi:
Keuntungan :
1. Menghasilkanuapdengantekananlebihtinggidaripadaketelpipaapi
2. Untukdaya yang samamenempatiruang yang lebihkecildaripadaketelpipaapi
3. Lajualiranuaplebihrendah
4. Komponen – komponen yang berbedabisadiuraisehinggamudahuntukdipindahkan
5. Permukaanpemanasanlebihefektifkarena gas panasmengalirkeataspadaarahtegaklurus
6. Pecahpadapipatidakmeniimbulkankerusakankeseluruhketel
Kerugian :
1. Air umpanmensyaratkanmempunyaikemurniantinggiuntukmencegahendapankerak di dalampipa. Jikaterbentukkerak di dalampipabisamenimbulkanpanas yang berlebihandanpecah
2. Membutuhkanperhatian yang lebihhati – hatibagipenguapannya. Karenaituakanmenimbulkanbiayaoperasi yang lebihtinggi
3. Pembersihanpipa air tidakmudahdilakukan
v Keuntungandankerugianketelpipa air.
Keuntungan :
1. Konstruksiketelsederhana
2. Biayaawalmurah
3. Baikuntukkapasitasuap yang besar
4. Tidakbermasalahterhadapfluktuasibebankarenakapasitasuapcukupbesardanjumlah air di dalamtangkibanyak
5. Tidakmemerlukan air pengisi yang begitubersih
Kerugian :
1. Membutuhkanwaktu start yang cukup lama untukmendapatkualitasuap yang diinginkan
2. Hanyadapatdipakaiefisienuntukkeperluandengankapasitasdantekananuap yang rendah
v PanasLaten
Panaslatenadalahpanas yang diperlukanuntukmerubahphasa(wujud ) benda, tetapitemperaturnyatetap. Panaslatenpenguapan( latent heat of vaporization ) adalahjumlahpanas yang harusditambahkankepadazat ( cair ) padatitikdidihnyasampaiwujudnyaberubahmenjadiuapseluruhnyapadasuhu yang sama.Panaslatenpengembunan ( latent heat of condensation ) adalahjumlahpanas yang harusdibuang/dikeluarkanolehzat ( gas / uap ) padatitikembunnya, untukmengubahwujudzatdari gas menjadicairpadasuhu yang sama. Panaslatenpencairan / peleburan ( latent heat of fusion ) adalahjumlahpanas yang harusditambahkankepadazat ( padat ) padatitikleburnyasampaiwujudnyaberubahmenjadicairsemuanyapadasuhu yang sama.Panaslatenpembekuan ( latent heat of solidification ) adalahjumlahpanas yang harusdibuang / dikeluarkanolehzat (cair ) padatitikbekunyauntukmengubahwujudnyadaricairmenjadipadatpadasuhu yang sama.
. Panas laten ( panas perubahan fase dengan suhu tetap) di bagi 4 :
a. Panas peleburan ( dari fase padat menjadi cair).
b. Panas sublimasi ( dari fase padat menjadi gas ).
c. Panas kondensasi ( dari fase gas menjadi cair ).
d. Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas).
v Efisiensi
Efisiensi boiler didefinisikan sebagai persen energi panas masuk yang digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan. Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler:
a. Metodelangsung: energi yang didapatdarifluidakerja (airdan steam) dibandingkandenganenergi yang terkandungdalambahanbakar boiler
b. Metodetidaklangsung: efisiensimerupakanperbedaanantarakehilangandanenergi yang masuk
Secara matematik efisiensi ketel dirumuskan sebagai berikut:
=
=
Dimana: We = berat air yang sebenarnya menguap/ penguapan sebenarnya
C = nilai kalor bahan bakar dalam kcal/ kg bahan bakar
h1 = kalor sensibel/ nyata air umpan dalam kcal/ kg uap bersesuain
H = kalor total uap dalam kcal/ kg uap pada tekanan kerjanya
v Jenisuap
Berdasarkan proses pembentukan uap :
1. Uap air
Uap yang terbentukdiataspermukaan air sebagaiakibatdaripenurunantekanan di ataspermukaan air sampaitekananpenguapan yang sesuaidengantemperaturepermukaan air tersebutpadatitikdidihdanpadatekanan di bawahtekananatmosferbumi.Penurunantekanandisebabkankarenaadanyatekananuapjenuh yang sesuaidengantemperaturepermukaan air makaakanterjadipenguapan.
2. Uappanas
Uap yang terbentukakibatmendidihnya air, aliran air mendidihbilatekanandantemperatureudarapadakondisididih.
Berdasarkan keadaannya :
1. Uapjenuh.
Uap yang tidakmengandungbagian – bagian air yang lepas di manapadatekanantertentubelakusuhutertentu.
2. Uapkering
Uap yang di dapatdenganpemanasanlanjutdariuapjenuh, dimanapadatekananterbentukdandapatdiperolehbeberapajenisuapkeringdengansuhuberlainan.
3. Uapbasah.
Uapjenuhyangbercampurdenganbagian – bagian air yang halus yang temperaturnyasama
v Usaha
Besaran skalar yang didefinisikan sebagai perkalian antara besarnya perpindahan benda dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan tersebut. Dirumuskan sebagai berikut :
W = F.s
Dimana W = besarnyausaha yang dilakukan
F = force atau yang bekerja
S = perpindahan
v EntalpiUap
EntalpiUapYaitujumlahenergiyangdigunakanuntukmenguapkan 1molzatcairmenjadi gas padatitikuapnya,danpadakeadaanstandar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Dimana satuannya = kJ / mol. Contoh : H2O(l)→H2O(g) ΔH°=+44,05kJ.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah,R.2014.https://www.academia.edu/8596574/Makalah_Ketel_Uap
Via,A.2014.http://ptkmesin.blogspot.com/2014/04/makalah-pengenalan-boiler.html
Makalah Boiler
visit